SOLO BACKPACKING KE BALI

Sunset-an di Pantai Kuta

Hi! Buat kalian yang berencana backpacker-an ke Bali dari Jawa, mungkin tulisan ini bisa jadi referensi perjalanan kalian.

Tahun 2022 lalu, tepatnya Bulan Juli, karena lagi banyak pikiran dan butuh space, tiba-tiba jari ini impulsive dan booking tiket kereta disertai riset kilat cara backpacker-an ke Bali (karena budget terbatas). Kenapa Bali? sebenarnya aku punya bayangan suatu saat akan tinggal di Bali, makanya itung - itung sekalian survei lapangan. Langsung ke perjalanan aja deh ya daripada kelamaan info tidak penting untuk kalian ini.

Disclaimer, titik awal keberangkat aku dari Klaten (Jawa Tengah) ya, cara ini juga bisa digunakan untuk kalian yang memulai perjalanan dari Jogja. Untuk daerah lain, bisa menyesuaikan ya!

Sebenernya ada beberapa opsi transportasi ke Bali, seperti menggunakan pesawat (sekali jalan/one way dari Jogja kurang lebih 600k sampai 1jt-an tergantung tanggalnya), naik bus (sekali jalan/one way 300k-an dari Jogja udah include kapal dan ada makan/snack kayaknya, rekomendasi dari temenku yang orang Bali dia biasanya pakai Bus Gunung Harta, tiketnya bisa di booking melalui website resmi mereka, www.gunungharta.com dan tiketnya refunable lhoh kalau misal mau cancel sebelum keberangkatan), bisa juga pakai transportasi campuran kayak aku kemarin yang jatuhnya lebih murah. Tapi ya gitu, lama. Seperti kata pepatah bahwa waktu adalah uang. Yang cepet biasanya mahal karena yang dibeli adalah waktu.

Okay, mari kita mulai!


Aku berangkat dari Klaten ke Banyuwangi dulu naik kereta.
Kereta : Sri Tanjung (Ekonomi) - Kursi tegak 90 derajat, posisi berhadapan
Harga : 94rb (+5rb utk asuransi)
Durasi : +-13 jam
Berikut rute yang dilewati KA Sri Tanjung

(sumber : jadwalkeretaapijakarta.blogspot.com)

Tiket kereta bisa di booking melalui aplikasi KAI Access, tiket bisa dipesan maksimal 3 jam sebelum keberangkatan kereta selama kursi masih tersedia. Nah, untuk tiket kereta bisa dicetak mulai H-7 keberangkatan kereta di stasiun - stasiun yang menyediakan layanan cetak tiket, atau kalau tidak mau ribet cetak tiket, kita bisa juga menggunakan boarding pass yang bisa ditunjukkan ke petugas saat akan check-in/masuk ruang tunggu kereta.

Untuk yang belum pernah menggunakan aplikasi KAI Access, boarding pass ini berupa barcode yang nantinya akan di scan oleh petugas sebagai tanda bahwa penumpang telah melakukan check in. Boarding pass ini akan muncul di apikasi KAI Access 2 jam sebelum keberangkatan kereta.

Waktu itu, untuk perjalanan kereta jarak jauh ada persyaratan harus vaksin dosis 3 (tanpa hasil antigen) atau minimal vaksin dosis 1 + hasil antigen, tetapi karena sekarang pandemi sudah dinyatakan berakhir oleh pemerintah, jadi harusnya sudah tidak menggunakan syarat itu lagi.

Nah kalian bisa naik kereta Sri Tanjung ini di stasiun yang paling dekat sesuai rutenya tadi, harga dan durasi perjalanannya beda - beda tergantung stasiun keberangkatan dari mana.

Kereta Sri Tanjung ini akan berhenti sebentar di Stasiun Gubeng Surabaya untuk pindah posisi lokomotif kurang lebih selama 15 - 20 menit, jadi saat kereta berhenti kalian bisa turun untuk beli makan siang di sekitar area stasiun/di dalam stasiun karena waktu berhentinya saat jam makan siang sekitar jam 12 atau jam 1 siang.

Sampai Banyuwangi sekitar jam 8 malam. Aku turun di Stasiun Banyuwangi Kota karena aku memutuskan untuk menginap dulu 1 malam di Banyuwangi karena nggak berani kalau nyebrang malem sendirian dan susah cari transportasi malam menuju pusat kota di Bali. Waktu itu, aku menginap di Rumah Singgah Banyuwangi II (ada di google maps). Penginapan ini gratis ya untuk backpacker dari mana saja dan lokasinya juga sangat dekat dari stasiun Banyuwangi Kota, mungkin kalau jalan kaki sekitar 5 menit. Dan untuk penginapan backpacker yang gratis menurutku ini sudah lebih dari cukup.
 
Kira - Kira letak lokasi dari Stasiun Banyuwangi Kota



Rumah Singgah Banyuwangi II

Jalan dari Stasiun Banyuwangi Kota ke Rumah Singgah Banyuwangi II

Kalau mau nginep disini bisa hubungi pemiliknya, Pak Rahmat (0812-3197-3933). Misalkan kalian tidak berencana menginap dan mau lanjut perjalanan dan menyebrang malam itu juga, kalian bisa turun di Stasiun Ketapang biar lebih dekat sama pelabuhan, tinggal jalan kaki/naik ojek pangkalan. Tapi, jangan lupa perhitungkan waktu dan ketersediaan transportasi ke depannya juga kalau sudah sampai Bali, supaya nggak bingung kalau sudah sampai di Pelabuhan Gilimanuk.

Lanjut paginya, aku menuju Pelabuhan Ketapang. Karena lumayan jauh dan kalau naik gojek mahal sekitar 30k-an, akhirnya aku memutuskan naik kereta lokal Pandanwangi yang harganya cuma 8k, tiketnya bisa di booking lewat aplikasi KAI Access.

Tapi kalian harus tahu kalau jadwal kereta ini cuma ada 2 kali sehari yang melewati stasiun Banyuwangi Kota, pagi sekitar jam 07.30 dan sore sekitar jam 16.00 kalo nggak salah, jadi kalian bener - bener harus memastikan sudah sampai di stasiun Banyuwangi Kota jam 07.00 kala mau menggunakan kereta ini.

Stasiun Banyuwangi Kota

Perjalanan dari Stasiun Banyuwangi Kota ke Stasiun Ketapang ini cuma sebentar, kurang lebih 15 menit. Dr Stasiun Ketapang, kalian bisa jalan ke Pelabuhan Ketapang, dekat kok sekitar 100 meter. tapi kalau nggak mau jalan, disana juga ada ojek pangkalan atau naik angkot. Kira - kira seperti ini lokasinya.


Setelah sampai di Pelabuhan, seperti biasa nanti bakal ada banyak calo/orang - orang yang akan menawarkan tiket penyebrangan dan ada juga loket - loket yang menyediakan tiket penyebrangan sebelum masuk ke area pelabuhan. Tapi karena aku takut ketipu jadi aku sudah pesan tiket feri secara online lewat aplikasi ferizy sebelum masuk pelabuhan. Supaya aku juga ada alasan menolak calo - calo itu, soalnya aku punya pengalaman buruk berurusan sama calo sebelumnya.


Kalian bisa pesan tiket penyebrangan dengan kapal feri di aplikasi Ferizy, disana harga tiket penyebrangannya Rp 8.500,- ditambah biaya admin (tergantung metode pembayaran yang digunakan). Untuk jadwal penyebrangan kalian tidak perlu khawatir karena jadwal penyebrangan akan ada setiap jam dan 24 jam.

Setelah booking online, nanti kalian perlu cetak tiketnya terlebih dulu di mesin cetak tiket. Lokasi mesinnya kalau dari pintu masuk pelabuhan (pejalan kaki), kalian lurus aja nanti mesinnya ada di sebelah kiri. nanti akan ada petugasnya juga yang akan membantu kita mencetak tiket kalau kebingungan. Mesinnya kurang lebih seperti ini.

(Sumber : Tribun Lampung)

Nanti kalian akan dapat dua lembar tiket yaitu tiket tipe A dan tipe B. Tiket A ini digunakan untuk masuk ke kapal, kalau tiket B untuk disimpan kita.


Setelah selesai cetak tiket, kalian tinggal jalan ngikutin arah petunjuk ke dermaga (tempat kapal bersandar), kalau kalian bingung dermaganya yang mana, kalian bisa tanya ke petugas/orang - orang disekitar sana aja nanti ditunjukkin kok. Setelah masuk ke kapal, tinggal tunggu kapalnya jalan deh! (Untuk kalian yang belum pernah naik kapal jalan kaki, pintu masuk penumpang sama dengan pintu masuk kendaraan, jadi nanti kita jalan di pinggir bareng kendaraan, yang penting hati - hati dan waspada supaya nggak tercebur ke laut atau tertabrak kendaraan. Kalau mau cari aman, bisa masuk duluan atau tunggu kendaraan selesai masuk semua.)


Nyebrang dari Pelabuhan Ketapang ke Gilimanuk ini sekitar 45 menit. Kita bebas pilih tempat duduk, bisa didalam (ruangan AC), atau diluar, atau diatas (terbuka).




(Main Deck)

Kalau aku kemarin milih duduk diatas (area terbuka tapi tetap ada atapnya) biar bisa lihat pemandangan laut tapi tetap nggak kepanasan. Kalau kalian lapar dan nggak bawa bekal, ada yang jualan pop mie dan kopi juga di kapal.



Setelah sampai Pelabuhan Gilimanuk, di pintu keluar pelabuhan akan ada petugas yang nge-cek vaksin kita. Harusnya sekarang udah nggak ada.

Setelah keluar dr pintu, akan ada banyak tukang ojek/sopir bus yg nawar-nawarin kendaraan. Kemarin aku sempet nyesel sih karena kepengaruh sama bapak - bapak yang nawarin bus ke arah Denpasar, eh taunya dinaikin ojek dulu ke terminal bus-nya, jadi harus bayar ojeknya lagi juga. Padahal dekat banget, bisa jalan kaki. Yah, jadi pengalaman aja lah.

Kalau kalian kuat jalan dan nggak banyak barang bawaan, saranku mending jalan kaki aja buat nyari busnya, karena terminalnya ternyata deket, nggak sampai 100 meter paling. Kemarin aku naik bus kecil sekitar kapasitas 30 orang gitu, bukan bus gede, tarifnya 50rb sampai ke kota (Denpasar/Terminal Ubung/Terminal Mengwi). Setahuku 50rb itu udah tarif normal pada umumnya. Aku memutuskan turun di Terminal Ubung. Perjalanan dari Pelabuhan Gilimanuk ke Denpasar sekitar 4-5 jam tergantung busnya banyak berhenti atau nggak, buat naik turunin penumpang. Sepanjang perjalanan, pemandangannya bagus karena jalannya ada di pinggir pantai, jadi nggak bakal bosen.


Karena penginapan aku di Kuta, jadi dari Terminal Ubung ke daerah Kuta aku naik bus Metro Dewata (sejenis bus transjakarta gitu). Dulu bus ini gratis tapi sekarang udah bayar. nggak usah khawatir, tetep murah kok, kalo nggak salah 2rb aja tarifnya. Busnya seperti ini.


(Sumber : google)

Untuk pembayarannya bukan dengan uang cash ya, tapi pakai kartu tab, bisa pakai kartu TapCash BNI, Brizzi, dan sejenisnya. Kayak kartu tol aja. Kebetulan kemarin karna TapCash ku eror dan gagal, akhirnya sama pak sopirnya tetep boleh naik, baik banget bapaknya.

Aku naik bis itu dari Terminal Ubung ke Sentra Parkir Kuta. Kalau kalian mau tujuan lain, kalian bisa cek rutenya di aplikasi TemanBus, disana ada 4 koridor/rute. Kalau kalian bingung busnya yang mana, kalian bisa tanya petugasnya disana bakal ada kakak - kakak seragam biru yang bisa kalian
tanya, itu petugas Metro Dewata.


Bus Metro Dewata ini bisa berhenti di setiap jalan yang ada tanda Bus Stop-nya baik di aspal atau di plang, nggak cuma di halte aja. Jadi, bus ini juga bisa dipakai buat keliling Bali.

Setelah turun di Sentra Parkir Kuta, aku langsung pake gojek ke penginapan, tarif gojeknya 12rb sampe ke penginapan. Jadi, setelah ditotal dari Klaten sampai di Bali (Kuta) biayanya sekitar 200rb aja.

Sunset di penginapan

Sekian informasi dan sharingnya, semoga bermanfaat ya teman - teman!
Aku juga upload dokumentasi sedikit perjalanannya kalu berkenan mampir ke youtubeku (Hasni Marwati) atau instagramku (@hasnim_).

Link : youtu.be/e6pVdCxRwOo


Komentar

Postingan Populer