Camping di Pantai Greweng, Gunung Kidul, Yogyakarta

 Pantai Greweng, Yogyakarta

14-15 Maret 2021


Bulan Maret lalu, ditengah pandemi, tiba-tiba saya diajak teman saya untuk nge-camp. Saya sih mau-mau saja karena saya suka banget sama yang namanya nge-camp. Saya suka perjalanan, sebab disitu saya berhenti memikirkan hidup saya dan mengamati kehidupan orang lain. Bercanda dan menikmati kopi dan cemilan seadanya dengan teman - teman menjadi ritual wajib dimalamnya sambil menikmati bintang-bintang dilangit. 

Sebelum berangkat, kami diskusi menentukan tujuan mau nge-camp dimana. Dan dengan berbagai pertimbangan akhirnya kami memutuskan untuk nge-camp di Pantai Greweng. Pantai ini terletak di daerah Gunung Kidul. Ya, seperti pantai pasir putih di Jogja kebanyakan ada di Gunung Kidul. Sedangkan pantai pasir hitam ada di daerah Depok.

Setelah memutuskan tempat tujuan dan menyiapkan peralatan, akhirnya kami semua berangkat dengan sepeda motor. Ada sekitar 8 sepeda motor dengan masing-masing 2 orang per motor waktu itu. Kami berangkat dari daerah jalan parangtritis (titik kumpul, kontrakan teman saya). Kami berangkat setelah ashar atau sekitar jam 3 sore waktu itu. Niat awal supaya sampai pantai masih bisa dapat sunset karena menurut gmaps perjalanan yang harus ditempuh sekitar 2 jam untuk sampai tujuan. Rata - rata pantai di gunung kidul memang menempuh waktu 2 jam perjalanan dari pusat kota Jogja.

Ternyata di luar rencana, salah satu ban motor kami ada yang bocor dan harus ditambal terlebih dahulu. Sehingga waktu sedikit terulur dari rencana. Ya sudahlah, namanya juga hidup. Kita cuma bisa berencana, ya kan? hehe.

Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan. Dan sampailah di Pantai Greweng. Saat kami sampai disana, langit sudah gelap. Ekspektasi untuk dapat sunset lenyap sudah. Oiya kami tidak dikenakan biaya retribusi waktu itu, mungkin karena kami tiba disana sudah malam sehingga tidak diminta biaya retribusi.

Perjuangan belum sampai disitu saja. Setelah sampai di penitipan motor disana, kami harus tracking untuk bisa sampai ke pantainya. Iya tracking. Tracking medan tanah berbatu. Awalnya kami sudah mengetahui kalau akan ada tracking, yang kami tidak tahu adalah waktu yang kami habiskan untuk tracking yaitu sekitar 2 jam. Lama sekali bukan? wkwk. Yang menyebabkan kami lama sekali waktu itu karena rombongan kami banyak orang, sehingga harus saling menunggu jika ada yang tertinggal, selain itu, kami melakukan tracking dimalam hari dan tanahnya juga licin karena musim hujan waktu itu. Beberapa diantara kami sempat terpeleset namun tidak ada yang parah dan masih aman. Saran saya, jika kalian mau kesana pilihlah alas kaki yang tepat supaya kaki tidak sakit karena menginjak batu pantai yang cukup tajam.

Dan kesalahan kami selanjutnya adalah kami membawa galon berisi air waktu itu. Kami khawatir tidak ada air bersih untuk minum disana. Karena Pantai Greweng bisa dikatakan salah satu pantai pribadi di Jogja. Tidak banyak orang yang mau kesana sebab harus berjuang dengan medang tracking terlebih dahulu. Tapi diluar dugaan kami, dipantai itu ada beberapa warung, mushola dan juga toilet umum. Cukup lengkap fasilitasinya untuk kategori pantai yang jarang dikunjungi seperti ini.

Saat kami sampai disana, sekitar jam 9 malam dan sudah ada beberapa tenda yang menempati spot - spot di bibir pantai disana. Ternyata kami tidak sendiri. Sesampainya disana, fisik kami sudah sangat kelelahan karena kami sempat kesulitan memilih jalur waktu itu karena teman saya lupa jalurnya (dulu dia sudah pernah ke pantai ini).

Akhirnya kami memutuskan untuk makan terlebih dahulu baru mendirikan tenda. Oiya, supaya praktis waktu itu kami membawa makanan yang kami beli diperjalanan supaya tidak repot, yaitu olive fried chicken hahaha. Setelah makan dan melepas penat, kami memutuskan untuk segera membangun tenda karena sudah malam. Saat kami sedang asik mendirikan tenda, tiba-tiba gerimis datang dan membuat kami heboh mengamankan tas - tas kami didalam tenda yang belum jadi itu.

Setelah selesai dengan pertendaan, akhirnya kami bisa bersantai menikmati suara debur ombak di malam hari, dan melihat bintang - bintang yang cantik sekali. Bercanda ngalor ngidul, menertawakan kehidupan. Ini adalah bagian terbaik yang saya suka.





Kami ngobrol sampai sekitar pukul 2 pagi waktu itu dan memutuskan untuk tidur. Saya tidak bisa tidur waktu itu meski mata terpejam. Setidaknya jika saya tidak tidur, maka saya harus mengistirahatkan mata saya. Pagi akhirnya datang. Tidak disangka bahwa pemandangan dipantai Greweng akan secantik ini. Saat itu juga saya tidak pernah menyesal pernah sampai disini dengan tracking yang sebelumnya kami lalui. Semua terbayarkan disini.

(Foto ini diambil oleh teman saya, intagram : renrenrenaldi)

Di Pantai Greweng juga ada genangan air seperti ini. Mungkin itu adalah air yang terbawa oleh ombak saat pantainya sedang pasang.

(Foto ini diambil oleh teman saya, intagram : renrenrenaldi)



Dipantai ini, kita bisa bermain air dan juga bermain bola seperti yang dilakukan teman - teman rombongan lain ini. Seru ya? Pokoknya tempat ini rekomen banget untuk kalian yang ingin menikmati pantai yang masih sepi. Seperti paket lengkap.



Setelah puas berfoto dan bermain dipantai, akhirnya kami memutuskan untuk membereskan tenda dan pulang karena beberapa diantara kami ada yang sudah memiliki jadwal acara di hari itu. Kami meninggalkan pantai sekitar pukul 10 pagi. Dan yang mengejutkan adalah, tracking kami dengan jalur yang sama, ditempuh dengan waktu yang jauh lebih singkat yaitu 30 menit saja. Mungkin karena disiang hari dan juga semua jalan terlihat jelas. Selain itu barang bawaan kami juga jauh berkurang banyak sebab sudah tidak bawa makanan dan galon berisi hehe. Disepanjang jalan tracking, dikanan kiri kami ternyata adalah pohon-pohon, persawahan, dan bahkan ada kandang sapi dan kambing disana. Seru!!!! Perjalanan yang menyenangkan. Mungkin suatu saat saya akan kembali kesana. Harus sih!
















Komentar

Postingan Populer